Video Lagu Gema CinOP (Gerakan Bersama Cinta Operasi dan Pemeliharaan Irigasi). Lagu Gema CinOP menggugah kesadaran untuk melaksanakan OP irigasi dengan baik
2017
Fakultas Teknologi Pertanian UGM mempelopori pencanangan Gerakan Irigasi Bersih (GIB)
Gerakan Irigasi Bersih (GIB) Tirto Amartani, dari Yogya untuk Indonesia.
Kumpulan kegiatan membersihkan jaringan irigasi di Yogyakarta untuk meningkatkan layanan irigasi menuju ketahanan pangan.
P3A TRIGUNA TIRTA, RUNNER UP P3A TERBAIK NASIONAL 2017
P3A Triguna Tirta merupakan pengelola petak tersier Sri Kayangan seluas 215 ha di Daerah Irigasi Kalibawang, yaitu di Desa Sri Kayangan Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. P3A Triguna Tirta mempunyai 5 blok tersier dengan anggota sebanyak 919 orang petani maupun penggarap. Seluruh anggota P3A cukup aktif dalam aktivitas P3A. Pertemuan rutin lapanan (tiap 35 hari) digelar setiap Malam Sabtu Pon sebagai media komunikasi dan koordinasi serta sinkronisasi program kegiatan P3A. Pertemuan ini juga merupakan wahana knowledge sharing antar anggota P3A.
Penyusunan rencana tata tanam dilakukan menjelang awal tahun tanam untuk menentukan jenis tanaman dan waktu tanam di suatu Daerah Irigasi. Tata tanam disusun oleh instansi teknis yang berwenang dengan prinsip partisipatif, artinya melibatkan peran serta petani untuk mengusulkan tanaman yang akan ditanam pada tahun tanam berikut. Keterlibatan petani disalurkan melalui P3A. Video berikut mendiskripsikan proses penyusunan rencana tata tanam.
Prinsip penyusunan rencana tata tanam adalah keseimbangan antara ketersediaan air dengan kebutuhan air irigasi. Ketersediaan air diperkirakan dengan menghitung debit andalan dari data debit tahun-tahun sebelumnya. Kebutuhan air dihitung dari kebutuhan air untuk pola tanam yang diusulkan petani. Penyusunan pola tanam ini penting karena akan mempengaruhi pembagian air satu tahun ke depan.
Jaringan irigasi merupakan infrastruktur yang diharapkan mampu memberikan pelayanan pada pertanian dalam waktu panjang. Jaringan irigasi dibangun dengan dana mahal sehingga seringkali orang berfikir bahwa setelah pembangunan selesai maka kewajiban terhadap jaringan irigasi sudah selesai dan pengguna tinggal menunggu pelayanan. Kenyataannya jaringan irigasi memerlukan kegiatan pengelolaan yang disebut dengan operasi dan pemeliharaan (O&P).
Mengapa jaringan irigasi memerlukan O&P? Kondisi jaringan irigasi akan makin menurun seiring dengan waktu dan penggunaan. Operasi, yang diartikan sebagai upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya, menjaga agar pelayanan air dapat berjalan sesuai harapan. Pemeliharaan adalah upaya menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna memperlancar pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya. Dengan pemeliharaan, kondisi jaringan irigasi dikembalikan agar optimal sebelum terjadi kerusakan.
Kebijakan pengelolaan irigasi saat ini membagi kewenangan pengelolaan irigasi berdasar strata pemerintahan. Namun, perubahan pola kewenangan dan hubungan antar strata pemerintah tidak diiringi dengan kesiapan yang seragam di setiap strata pemerintahan untuk mengelola sistem irigasi.
Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Murtiningrum, STP., M.Eng., menyebutkan bahwa permasalahan sistem irigasi menjadi semakin kompleks dengan semakin bertambahnya pemakaian air di daerah irigasi dengan kepentingan yang beragam pula. Selain kepentingan yang beragam, penggunaan air menuntut alur informasi yang semakin cepat. Di sisi lain, perubahan iklim global memengaruhi ketersediaan air.
Ratusan warga Bantul memperingati Hari Air Dunia 2017 dengan menggelar Budaya Mapag Toya di Desa Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul. Perayaan tersebut sekaligus menjadi acara ulang tahun ke-4 dari Gerakan Irigasi Bersih (GIB) Merti Tirto Amartani. Pada acara tersebut turut hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Drs. Riyantono, M.Si., Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Bantul, Ir. Pulung Haryadi, M.Sc., Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Prof. Dr. Eni Harmayani M.Sc., Prof. Dr. Ir. Sigit Supadmo Arif, M.Eng. dan beberapa tokoh serta pejabat setempat. Acara puncak pada perayaan yang diselenggarakan pada Sabtu (25/3) tersebut ditandai dengan pelepasan benih ikan pada Bendung Panggang yang disaksikan langsung ratusan warga sekitar.
Sistem didefinisikan sebagai himpunan beberapa unsur atau elemen atau sub sistem yang saling berinteraksi dengan kerangka kerja otonom untuk mencapai tujuan tertentu. Irigasi juga merupakan suatu sistem. Sisitem irigasi terdiri dari komponen-komponen prasarana irigasi, air, pengelolaan, kelembagaan dan sumberdaya manusia. Kelima komponen sistem irigasi ini disebut lima pilar sistem irigasi. Proses interaksi dalam sistem irigasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi untuk mendukung produktivitas usaha tani hingga tercapai ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat khususnya petani.
Sebagai suatu sistem, sistem irigasi bersifat khas. Sistem irigasi dapat dipandang sebagai sistem berkalang seperti pada gambar. Sistem irigasi mendapat masukan berupa pengelolaan atau operasi dan pemeliharaan irigasi. Sistem irigassi menghasilkan output berupa pasok air yang menjadi input bagi sistem yang lebih luas yaitu sistem pertanian beririgasi. Di sini sistem irigasi menjadi bagian (sub sistem) dari sistem pertanian beririgasi. Masukan pada sistem pertanian beririgasi berupa air dari sistem irigasi dan onput lain seperti sarana produksi pertanian, tenaga kerja, dan sebagainya.
BANTUL – Pengajar Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM, Prof. Dr. Sigit Supadmo Arif, M.Sc., mengatakan sekitar 7,2 juta hektar lahan pertanian di Indonesia yang menggunakan irigasi. Namun lambannya perbaikan infrastruktur, diperkirakan hanya sekitar 60 persen bangunan irigasi dalam kondisi baik. “Irigasi yang menjadi kewenangan pemerintah daerah kondisinya banyak yang rusak dan tidak diperbaiki,” kata Sigit ditemui di sela mendampingi puluhan alumni UNESCO-IHE Institute for Water Education Belanda yang meninjau lokasi Irigasi Tegal Kiri, Desa Sriharjo, Imogiri, Bantul, Rabu (25/6).
Komentar Terbaru