Senin, 26 Agustus 2024 diselenggarakan Sidang ke-2 Komisi Irigasi Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2024. Acara ini terselenggara di Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPKP) Sleman. Hadir dalam sidang ini adalah anggota komisi irigasi DIY yang berasal dari unsur pemerintah yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Dinas PUPKP bidang Sumber Daya Air, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan serta anggota dari unsur non-pemerintah yaitu perwakilan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di Daerah Irigasi Kewenangan Kabupten. Sidang dipimpin oleh Warjoyo, ST dari Dinas PUPKP yang mewakili sekretariat komisi irigasi. Pada sidang ini, Dr. Murtiningrum, dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) bertindak sebagai narasumber.
Institusi
Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS SO) melalui bidang Operassi dan Pemeliharaan (O&P) melaksanakan pekerjaan Pemantauan dan Evaluasi Pengisian Blangko O&P di Daerah Irigasi (DI) di wilayah BBWS SO yaitu DI Karang Talun dan DI Tuk Kuning pada tanggal 22-23 Agustus 2024. Tujuan dilaksanakannya acara ini adalah untuk mengoptimalkan fungsi jaringan irigasi di wilayah BBWS SO. Acara yang dilaksanakan di kawasan Bendung Karang Talun, di Desa Karang Talun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang ini dibuka dibuka oleh Pejabat Pembuat Komitmen Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air I yaitu Bapak Tri Joko Saptono, S.Si., MT.
Sidang dimulai dengan pemaparan tentang prediksi cuaca menghadapi tahun tanam 2020/2021. Pemaparan selanjutnya tentang Peran Kelembagaan dalam Penyusunan Rencana Tata Tanam Tahunan oleh Dr. Murtiningum dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Selanjutnya sekretariat komisi irigasi menayangkan neraca air di setiap daerah irigasi yang menjadi kewenangan DIY. Neraca air tersebut merupakan hasil analisis debit andalan dari data debit historis yang dicatat oleh petugas Bidang SDA Dinas PUP-ESDM serta kebutuhan irigasi dihitung dari masukan tata tanam yang disampaikan masing-masing GP3A sebelum sidang komisi.
Materi tayangan dari Dr. Murtiningrum bisa diunduh pada link berikut: Peranan Kelembagaan Irigasi dalam Penyusunan Tata Tanam
Diskusi yang berkembang dalam sidang komisi irigasi tersebut antara lain:
- prediksi datangnya musim hujan untuk menentukan awal masa tanam pertama
- pengaruh infrastruktur pada keandalan pemberian air
- kesiapan petugas pengelola irigasi.
Murtiningrum
Paparan Dr. Murtiningrum membahas tentang Gerakan Irigasi Bersih khususnya tentang tujuan, metode, dan tindak lanjutnya. Selengkapnya materi paparan dapat diunduh di sini. Diskusi yang berkembang dalam diskusi sidang komisi irigasi ini antara lain:
- Pengaruh budaya pada keberlanjutan irigasi khususnya budaya hidup bersih dan diskusi
- Tindakan yang dapat dilakukan P3A untuk mengatasi pembuang sampah
- Pada musim kemarau panjang banyak terjadi kekurangan air yang menyebabkan konflik.
Murtiningrum
Sebagai salah satu narasumber pada acara FGD ini, Dr. Murtiningrum menyampaikan tentang model pemberdayaan P3A. Pemaparan meliputi profil P3A, lima pilar irigasi dengan manusia sebagai pusat, pemberdayaan P3A berdasarkan manajemen pengetahuan, serta metode evaluasi kinerja P3A termasuk indikator penilaian. Selengkapnya materi paparan dapat diunduh di sini.
Kontributor: Murtiningrum
Foto: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
Hadir dalam sidang komisi irigasi ini unsur pemerintah dari Dinas PUPKP, Dinas Pertanian, dan Bappeda Kabupaten Bantul serta dari unsur P3A yaitu Ketua GP3A dari Daerah Irigasi di Kabupaten Bantul. Sebagai Pembicara adalahAndri Sulistyo, STP dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (PUPESDM) Daerah Istimewa Yogyakarta dan Dr. Murtiningrum dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada. Materi presentasi Dr. Murtiningrum dapat diunduh di sini.
Diskusi yang berkembang dalam sidang komisi irigasi meliputi:
1. diperlukan prediksi musim kemarau yang lebih akurat karena pranoto mongso sebagai kearifan lokal sudah kurang sesuai sebagai dasar prediksi di era perubahan iklim.
2. Singgungan daerah irigasi kewenangan pemerintah provinsi dan kabupaten
3. Rehabilitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi diperlukan untuk mengurangi kehilangan air.
Kontributor : Murtiningrum
Foto : Dinas PUPKP Bantul
Komentar Terbaru