Kabupaten Bantul adalah salah satu kabupaten yang bergantung pada pertanian. Pertanian menggunakan lahan sebesar 31% dari seluruh wilayah dan menyumbangkan proporsi PDRB tertinggi di Kabupaten Bantul yaitu 21,77%. Untuk menunjang pertanian, dibangun berbagai infrastruktur irigasi untuk memenuhi kebutuhan air untuk pertanian. Pembangunan infrastruktur irigasi memerlukan tidak akan berarti tanpa pengelolaan yang baik agar dapat memberikan suplai air irigasi dalam jumlah cukup dan tepat waktu secara efisien.
Di Kabupaten Bantul, pengelolaan irigasi sehari-hari dilaksanakan oleh Unit Pengelola Teknis Daerah (UPTD) sumberdaya air yang secara struktural berada langsung di bawah kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP). Di Bantul terdapat 3 UPTD Pengamat Pengairan yaitu UPTD Winongo, UPTD Bedog Winongo Kecil, dan UPTD Opak Oyo.
UPTD Bedog Winongo Kecil dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yaitu Handoyo, ST dibantu satu orang tenaga administrasi, tiga orang juru dan delapan orang petugas OP yang lain. UPTD Bedog Winongo Kecil mengelola 13 Daerah Irigasi (DI) yang semuanya merupakan DI kewenangan kabupaten yang mengoncori lahan seluas 1004 ha yang secara administratif berada di 19 desa dan 7 kecamatan. Infrastruktur irigasi di wilayah UPTD Bedog Winongo Kecil terdiri dari 10 bendung tetap dan 3 bendung gerak, 13,7 km saluran primer, 31,6 km saluran sekunder serta berbagai Dalam pelaksanaan tugas, UPTD Bedog Winongo Kecil mempunyai visi “Terwujudnya pemenuhan kebutuhan air irigasi yang berkualitas dan berkuantitas serta terwujudnya pengelolaan sumberdaya aur yang berfihak kepada masyarakat dan berwawasan lingkungan”.
Pada tahun 2018, Handoyo terpilih sebagai Pengamat/Kepala UPTD teladan tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) setelah mengalahkan kinerja pengamat lain dalam Lomba Petugas OP Irigasi tingkat DIY. Sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu Peraturan Menteri PUPR No. 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan, Handoyo melaksanakan tugas-tugas Operasi dan Pemeliharaan (OP) irigasi di wilayahnya. Tugas perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi dapat dilaksanakan dengan lancar baik untuk operasi maupun pemeliharaan irigasi.
Wilayah kerja UPTD Bedog Winongo Kecil meliputi wilayah peri-urban dengang konektivitas yang baik dan aktivitas sosial ekonomi desa dan kota. Di wilayah semacam ini, tugas pengelolaan irigasi menjadi tidak mudah. Alih fungsi lahan pertanian tidak dapat dihindari sehingga menyulitkan pelaksanaan OP di lapangan. Masalah sampah di sungai dan jaringan irigasi menjadi tantangan tersendiri bagi pemeliharaan irigasi. Oleh karena itu, Handoyo aktif terlibat dalam Gerakan Irigasi Bersih (GIB) yang merupakan gerakan dari masyarakat, pemerintah, dan perguruan tinggi.
Dengan pribadi yang tenang dan cerdas, Handoyo mampu menaklukkan tantangan pelaksanaan OP di wilayahnya dan memenuhi kinerja OP sesuai aturan yang berlaku. Dengan dukungan dari DPUPKP serta rekan-rekan di UPTD Bedog Winongo Kecil, pelayanan pada masyarakat pengguna air irigasi dapat berjalan optimal.
Kontributor: Murtiningrum
Proof Reading: Handoyo, Yitno (DPUPKP Bantul)
Sumber: Profil UPT Pengamat Pengairan Bedog Winongo Kecil pada Pemilihan Petugas OP Irigasi 2018
Ucapan Terimakasih:
1. Balai Pengelolaan Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral DIY, penyelenggara Lomba Petugas OP Irigasi
2. Tim Juri Lomba Petugas OP DIY: Sudarto, Nurwidada, Ngadisih, Subarjo